mari bercerita tentang tangga 24ku   Leave a comment

Di tangga 24, aku sudah berdiri sendiri, sesungguhnya ditangga ke 24, aq sudah bisa ada sesorang untuk berpose disampingku, saling menguatkan, untuk melangkah ke tangga-tangga selanjutnya, ya menjadi kata rumah tangga,,, πŸ™‚

tapi walaupun masih sendirian, biarkan dulu untuk tetap bisa tersenyum dengan hangat di tanggaku sekarang, bisa mempercantik diri sendiri dulu, πŸ™‚
menorehkan dan mengisi album2 hidupku sendiri dulu, dengan gaya yang ku punya,,

ditangga 24, aku pernah menangis terisak dipelukan sahabatku, dipelukkan supervisorku (mba Nia),
tangisan dasyat ditangga 24 di selesai sholatku, mungkin kata mbaku do’a yang sudah mulai memasuki fase menuntut,, πŸ™‚
masalah kerjaan, juga super dasyat, tapi baiklah, dengan tetap berjuang, menguatkan diri, aku tetap harus mampu melangkah, tangga-tanggaku yang lain menyambut kehadiranku dengan kehangatan mereka.
masalah cinta, ah nanti saja aku ceritakan,,, lagi hilang nafsu,, hehhee

dear dy, ketika kita sedih, ingatlah wajah-wajah anak kecil di sekeliling kita, ada keponakan, yang bisa mengurangi kesedihan, kepolosan mereka bisa melembutkan hati kita dari kemarahan, sebel, dan yang negatif

DI tangga 24, ada rasa yang takut, biasalah masalah ketakutan umur 25,, *still alone–:p

sudah lamanyanlah ya sampai tangga 24 sekarang, rasanya sepanjang hidup badai di tangga 24 sangat dasyat,,
aku selalu berjanji untuk tidak menyakiti perasaan dan hidupku sendiri, dengan merima segala keadaan,,,

Posted Oktober 13, 2014 by beninghening in Uncategorized

Tinggalkan komentar